Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Ahli gizi sarankan konsumsi MBG maksimal dua jam setelah dibagikan
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-13 00:53:06【Tempat Makan】909 orang sudah membaca
PerkenalanTim ahli gizi SPPG Polda Kepulauan Babel melakukan pemorsian MBG di Pangkalpinang. ANTARA/Antara Bab

Jakarta (ANTARA) - Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institut Pertanian Bogor (IPB) Budi Setiawan menyarankan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) segera mengkonsumsi makanan maksimal dua jam setelah dibagikan.
"Jadi, makanan itu idealnya dimakan ngak lebih dari dua jam setelah dimasak, kalau memang kudapannya digoreng, itu juga harus dibatasi agar ngak dimakan siswa lebih dari empat jam," katanya dalam siniar Badan Gizi Nasional (BGN) yang diikuti di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Wamen Isyana apresiasi SPPG libatkan ahli gizi identifikasi alergen
Budi memahami bahwa Program MBG baru pertama kali berjalan di Indonesia, sehingga baik pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun katering masih melakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.
"Ini karena pertama kali di Indonesia, jadi dunia kuliner dan gizi itu kan baru pertama kali membuat makanan dengan kapasitas 3.000-4000 setiap hari, jadi, katering komersial juga mungkin belum pernah punya pengalaman itu," ujar dia.
Budi menekankan pentingnya pelatihan keamanan pangan bagi petugas SPPG agar mampu mengelola distribusi MBG dengan lebih baik.
Baca juga: Pakar BGN paparkan sejumlah peran ahli gizi dalam Program MBG
Baca juga: Gubernur Kepri ingatkan ahli gizi SPPG kontrol ketat pengolahan MBG
"Jadi perlu dilakukan pelatihan, khususnya keamanan pangan. Ada beberapa informasi di SPPG itu saat memasak butuh waktu yang lama, pemorsian di holding-nya juga terlewati waktunya, kemudian waktu pengantarannya juga, sehingga ada risiko bahwa makanan itu dikonsumsi terlalu lama, ini perlu jadi kritik bagi BGN," tuturnya.
Hingga November 2025, jumlah penerima manfaat MBG di Indonesia telah mencapai lebih dari 40 juta orang, dengan jumlah SPPG yang telah beroperasi lebih dari 13 ribu unit.
Suka(549)
Sebelumnya: 2.031 anak terima manfaat MBG Polres Solok Selatan
Selanjutnya: Kapolri sebut terduga pelaku bom siswa SMAN 72 Jakut
Artikel Terkait
- Kemnaker mulai buka pendaftaran peserta Magang Nasional Batch 2
- Tingkatkan kualitas MBG, 300 peserta ikuti Pelatihan Penjamah Makanan
- Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
- Akademisi: Pendatang di Yogyakarta alami tiga fase adaptasi budaya
- Ngak perlu biaya mahal, Ini cara bikin "black garlic" sendiri di rumah
- Waspadai akrilamida, zat berbahaya pemicu kanker di makanan harian
- 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
- Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri
- Nikita hadiri sidang putusan terkait pemerasan dan TPPU di PN Jaksel
Resep Populer
Rekomendasi

Tinjau magang dengan Seskab, Menaker: Sarana link and match industri

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun

Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari

Kementerian HAM pastikan pemulihan korban ledakan di SMAN 72 Jakarta

Wajah baru M Bloc Space beri ruang lebih untuk pergerakan kreatif

Waspadai dampak paparan mikroplastik terhadap kesehatan

Sepak bola harus jadi kesenangan saat usia 9–14 tahun